Rabu, 09 Oktober 2013

perbedaan enzim ekstraseluler dengan enzim intraseluler

PERBEDAAN ENZIM EKSTRASELULER DENGAN ENZIM INTRASELULER

Sekalipun semua enzim pada mulanya dihasilkan di dalam sel, beberapa enzim diekspresikan melalui dinding sel dan dapat berfungsi di luar sel. Ada dua tipe enzim, eksoenzim atau enzim eksraseluler atau enzim di luar sel dan endoenzim atau enzim intraseluler atau enzim di dalam sel.
Berdasarkan tempat bekerjanya, bakteri memiliki juga jenis enzim yaitu endoenzim dan eksoenzim. Endoenzim yaitu enzim yang berkerja dalam sel. Sistem endoenzim selain bersifat anabolik dapat juga bersifat katabolik.sedangkan eksoenzim yaitu enzim yang disekresikan ke luar sel dan berdifusi ke dalam media. Sebagian besar eksoenzim bersifat hidroliktik, yang berarti bahwa eksoenzim menguraikan molekul kompleks menjadi molekul-molekul lebih sederhana. Molekul-molekul yang lebih kecil ini kemudian dapat memasuki sel dan digunakan untuk kepentingan sel.
       (Waluyo, 2004).
Pembeda
Enzim Ektraseluler
Enzim Intraseluler
Sebutan lain

Tempat kerjanya


Sifat enzim








Fungsi Utamanya












Reaksi yang dilakukan

Energi yang dibebaskan

Energi


-       Eksoenzim
-        
-       Aktifitasnya di luar sel yang menghasilkan enzim.
-        
-       Sebagian besar eksoenzim bersifat hidroliktik, yang berarti bahwa eksoenzim menguraikan molekul kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana
-       Atau molekul yang lebih kecil.
-        
-       Melangsungkan perubahan perubahan pada nutrien di sekitarnya sehingga memungkinkan nutrien tersebut memasuki sel; dengan perkaaan lain mengambil zat makanan zat makanan yang ada di sekililingnya. Misalnya, enzim amilase menguraikan zat pati menjadi unit-unit gula yang lebih kecil.
                    (Waluyo. 2004)

Melakukan reaksi dan hidrolisis

Membebaskan hanya sejumlah kecil energi.

Energi yang dibebaskan tidak berguna bagi sel.

                      (Tarigan, 1988)
-        Endoenzim
-         
-        Aktifitasnya di dalam sel


-        Bersifat anabolik dapat juga bersifat katabolik







-       Enzim intraseluler mensintesis bahan seluler dan menguraikan nutrien untuk  menyediakan energi yang dibutuhkan oleh sel, misalnya heksokinase mengkatalisis fosforilasi glukosa dan heksosa (senyawa-senyawa gula sederhana) di dalam sel.
-        

                    (Waluyo. 2004)

Melakukan reaksi oksidasi dan reduksi

Membebaskan sejumlah besar energi.

Energi yang dihasilkan berguna atau dimanfaatkan oleh sel mikroorganisme.
                    (Tarigan, 1988)


1 komentar: